Tak Mudah

Meredam amarah tak semudah yang aku bayangkan. Seringkali emosi memuncak saat tak kusadari bahwa emosi sedang meluap. Aku baru menyadari hal itu disaat semuanya hampir terlambat. Emosi tak terkendali, kata-kata meluncur tanpa sempat teredit, nada suara diatas sewajarnya, bahkan wajah memanas seolah-olah akan terbakar.

It happen to me all the time. Di saat hal itu terjadi, seringkali ada orang lain yang terluka diakibatkan kata yang tak sepantasnya diucapkan. Ada rasa sedih disebabkan nada suara yang jauh melompat beberapa oktaf.

Aku tahu disaat semuanya terlanjur terjadi hanya kata maaf yang dapat mencairkan ketegangan. Maaf yang tulus dari lubuk hati sepatutnya mampu melegakan sesak di dada. Namun hal itu sungguh sulit dilakukan bila emosi dan ego masih betah bertengger di kepala. Meski kutau itulah satu-satunya penawar ketegangan. Namun jika hati masih panas, butuh beberapa saat, bahkan mungkin beberapa hari untuk melenyapkannya.

Published in: on 18 Januari 2010 at 5:27 pm  Tinggalkan sebuah Komentar